Format | : | Soft Cover, Tanda Tangan |
ISBN | : | 0000768154 |
ISBN13 | : | 2010000768150 |
Tanggal Terbit | : | 17 Januari 2015 |
Bahasa | : | Indonesia |
Penerbit | : | GagasMedia |
Dimensi | : | 130 mm x 200 mm |
Nah jadi begini, sebagai salah satu dari sekian banyak orang yang 'war' dalam merebut kesempatan beli PO buku terbarunya dese, gua mau kasih beberapa review singkat mengenai buku ini. Iya WAR = Perang. Sebab, PO dengan hadiah 1 kaos ekslusif Koala Kumal ini awalnya hanya untuk 1000 pemesan pertama yg order dan bayar duluan. Dan lo tau kenapa ini gua bilang 'war'? Karena website bukabuku.com sebagai online bookstore yang nanganin proses PO Koala Kumal langsung down ketika pukul 00.01 (menit pertama) PO Koala Kumal dibuku! Dan dalam waktu 1 jam PO ditutup karena katanya sudah ada 1000 orang pemesan.
sumber: koleksinya Rido Arbain |
Oke, mari kita mulai reviewnya:
Koala Kumal secara singkat adalah sebuah buku kumpulan cerita yang katanya merupakan pengalaman pribadinya Radit yang tentu saja nama tokoh asli dalam cerita ini sudah disamarkan.Seperti buku-buku Radit lainnya yang mengusung tema tertentu dalam setiap bukunya, di Koala Kumal ini secara menyeluruh Radit mengangkat tema Patah Hati. Patah hati di sini bukan hanya menyoal cinta saja, tapi juga patah hati pada hubungan persahabatan, patah hati pada kesan pertama dan tentu saja patah hati menyoal cinta.
Cerita pertama di Koala Kumal ini bercerita tentang masa kecil Radit dan pengalaman di bulan Ramadhan yang identik dengan petasan. Di bab ini menceritakan bagaimana rusaknya sebuah persahabatan hanya karena keegoisan masa kecil dan petasan. Sebuah pembuka yang sepertinya kurang mantap untuk sebuah buku komedi. Di bab ini lebih banyak sesuatu yang harus direnungkan alih-alih ditertawakan, namun, memang beberapa hal yang ditertawakan selalu berujung pada perenungan.
Cerita-cerita selanjutnya umumnya bercerita tentang patah hati yang berkaitan dengan sebuah hubungan: patah hati ke gebetan, patah hati pada kesan pertama dan bagian yang terbaiknya ada di bab Patah Hati terhebat. Yap, secara pribadi bab Patah Hati terhebat adalah bagian cerita terbaik di buku Koala Kumal ini. Bagian terbaik namun bukan bagian terlucu.
Sementara bab terakhir di buku Koala Kumal ini merupakan bab penutup yang manis. Sebuah sketsa yang berasal dari foto di bawah ini adalah sebuah rangkuman yang menjelaskan mengenai isi buku secara keseluruhan. Bab terakhir di buku Koala Kumal ini lebih dominan pada hal yang sangat filosofis dramatis.. Deskripsi yang menjelaskan sebuah kesimpulan: ketika kita kembali ke tempat lama, bisa jadi kita sudah merasa asing dengan tempat tersebut. Seolah sebuah quotes umum: time flies, people change, akan begitu terasa lekat saat buku ini selesai dibaca.
sumber: di sini |
Secara pribadi, menurut gua, Koala Kumal ini adalah buku Radit yang bukan dikhususkan untuk pembaca baru. Iya, ini bukan buku yang sepertinya bisa dinikmati oleh orang-orang yang baru pertama kali baca karyanya Radit. Ini buku komedi yang tidak terlalu kental lagi mengenai unsur komedinya. Namun bagi gua yang baca bukunya Radit sejak awal, buku ini tetaplah sebuah buku khas dari Raditya Dika, buku yang gua percaya bahwa gua akan mendapatkan 'sesuatu' setelah menyelesaikan buku ini. Dan walau gua lebih banyak merenung daripada ketawa saat baca Koala Kumal ini tapi gua cukup puas. Penantian 3,5 tahun (sejak terakhir Manusia Setengah Salmon) terbayar tunai oleh buku ini. :)