Sabtu, 14 Mei 2016

Review Buku: Cinta Tak Ada Mati - Eka Kurniawan

sumber foto: dari sini


Judul: Cinta Tak Ada Mati
Penulis: Eka Kurniawan
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (GPU)
Tahun Terbit: April, 2005 (Cetakan Pertama)
Harga: Rp. – (lupa)
Jumlah halaman: 169
ISBN: 979-22-1257-4

Blurb:

- (tidak ada blurb)

Review:

Setelah sekian lama mempunyai buku ini hasil dari hunting di toko buku bekas langganan (karena buku ini sudah tidak akan mungkin didapatkan jika main ke toko buku Gramedia dan sejenisnya) dan teronggok begitu saja di pojokan lemari baca. Bahkan saya sempat lupa bahwa saya punya buku sebagus ini jika saja tidak membongkar isi lemari baca untuk mencari buku Antologi yang tepat dibaca untuk memenuhi tantangan membaca bacaisme dan Reight Book Club.

Setelah selesai membaca buku Cinta Tak Ada Mati ini saya merasa beruntung dan tidak salah memilih bacaan. Saya menyelesaikan bacaan ini dengan perasaaan senang dan sumringah.

Jika kamu sudah pernah membaca novel-novel Eka Kurniawan (Cantik Itu Luka, Lelaki Harimau, Corat Coret di Toilet, dan O!), kamu pasti akan terlena dengan gaya penulisannya yang lincah dan sangat mengalir. Cara bertutur Eka Kurniawan yang khas dalam menulis novel tetap terlihat tegas dan jelas dalam cerpen-cerpennya yang ada di buku Cinta Tak Ada Mati ini. Minim percakapan dengan deskripsi dan narasi yang sangat mengalir.

Awal membaca buku ini saya agak kaget karena langsung disambut oleh cerpen yang dipakai untuk judul buku: Cinta Tak Ada Mati. Cerpen ini panjangnya sekitar 40 halaman. Cerita pendek yang panjang ini membuat saya harus membacanya perlahan dan beberapa kali menjeda bacaaan agar dapat menikmatinya sebab sudah lama sejak terakhir kalinya saya membaca cerpen yang panjangnya setara hampir 3 cerpen. Ending yang dihadirkan Eka Kurniawan di cerpen Cinta Tak Ada Mati membuat saya refleks mengucap: bangke bener ini endingnya. Kejutan yang kurang ajar pada paragraf akhir membuat saja geleng-geleng kepala setelah apa yang dituliskannya di bagian awal hingga menjelang akhir cerita.

Secara keseluruhan dalam buku kumpulan cerpen Cinta Tak Ada Mati ini termuat 13 cerpen yang pernah terbit di berbagai media dengan beberapa perubahan judul. Berikut daftar isinya:

1. Cinta Tak Ada Mati
2. Kutukan Dapur
3. Lesung Pipit
4. Jumat ini Tak Ada Khotbah
5. Surau
6. Mata Gelap
7. Ajal Sang Bayangan
8. Penjaga Malam
9. Caronang
10. Bau Busuk
11. Pendekar Mabuk
12. Pengakoean Seorang Pemadat Indis
13. Para Musuh

Saya menyukai cara Eka Kurniawan bercerita. Walau tidak jarang, saya harus membaca berkali-kali di beberapa bagian untuk mendapatkan maksud apa yang hendak disampaikan dalam tiap cerita.

Oh iya, di setiap cerita Eka Kurniawan selalu menyiapkan ledakan twist di paragraf akhir. Sebuah ledakan yang benar-benar meruntuhkan persepsi terhadap isi cerita yang sudah dibangun sejak awal hingga menjelang paragraf terakhir.


1. First Impression

Sejak awal saya berharap besar terhadap buku ini, dan harapan saya terbayar lunas setelah menyelesaikan bacaan. :)

2. How did you experience the book?

Ada banyak hal menarik yang saya dapatkan setelah membaca buku ini. Banyak dan saya tidak bisa menjelaskannya. Kamu harus membacanya sendiri dengan persepsimu sendiri.

3. Character

Tiap tokoh dalam cerpen tidak teralalu dieksplore (kecuali di cerpen berjudul Cinta Tak Ada Mati). Eka Kurniawan lebih fokus terhadap permasalahan yang sedang dialami dan dirasakan oleh tokoh-tokoh yang ada di masing-masing cerita.

4. Plot

Tiap cerita disusun dengan sangat rapi dan tidak menyisakan kejanggalan. Plot-plot dalam tiap cerita seperti sudah diperhitungkan dengan baik.

5. POV

Dari 13 cerpen, Eka Kurniawan lebih sering menggunakan PoV 3 walau ada beberapa cerpen yang menggunakan PoV 1 (Penjaga Malam, Surau, dan Caronang).

6. Main Idea / Theme

Dalam buku Cinta Tak Ada Mati tidak terdapat tema khusus yang menjalin keseluruhan cerita. Tiap cerita memiliki permasalahan dan jalan ceritanya sendiri. Dapat berdiri sendiri tanpa harus terikat dengan cerita lainnya.

7. Quotes

Saya tidak pandai menandai sebuah kutipan atau memang seluruh cerita di buku Cinta Tak Ada Mati ini tidak cukup untuk dipenggal-penggal kalimatnya hanya untuk sebuah kutipan?


8. Ending

Setiap ending pada cerita yang ada di buku ini luar biasa kurang ajar. Hahaha!

9. Question

Tidak ada pertanyaan

10. Benefits

Saya belajar banyak dari buku ini dan juga karya Eka Kurnawan lainnya. Cara Eka Kurniawan bercerita dalam tiap karyanya adalah buku pelajaran bagi semua orang yang sedang belajar menulis cerita yang bagus (termasuk saya).








Ditulis untuk  posting Baca Buku Bareng Reight Book Club bulan April 2016, tema Antologi.

2 komentar:

  1. Dapet bukunya di mana ya? Saya sudah cari2 ndak nemu. Thanks.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Koleksi lama Mbak. :D kebetulan dapat dari toko buku bekas langganan. Memang udah susah carinya karena ini buku cetakan tahun 2005.

      Hapus