Kamis, 25 Desember 2014

Bagaimana Jika Aku Tak Lagi Dapat Menjumpaimu Esok Hari

Kekasih, aku bahkan tak paham, esok, masihkah ada yang dapat kupijak.
Hari ini aku selalu risau;
mampukah aku tetap berdiri tegak.

Esok bagiku, ialah bagimana hari ini.
Begitulah kehidupan.
Selalu ada kejutan.
Celakanya, aku selalu berkawan dengan kesialan.

Kaki-kaki yang getar.
Bibir terkatup
Lidah yang tak lagi fasih menyemangati hati.
Dan rasa percaya diri yang mulai kehabisan nafas.

Kekasih, yakinkan kepada dirimu.
Jika esok itu tak kunjung juga datang kepadaku, teruslah kau berjalan.
Temui esokmu sendiri;
yang bukan denganku.

Rabu, 10 Desember 2014

Di Suatu Hari Saat Aku Mengingatmu

Aku mencari dirimu di antara jalan yang dulu kita lewati
Kenangan, ialah jejak sepatu
Di antara debu yang menyimpan jejak-jejakmu

Waktu ialah yang paling tabah menghadapi keheningan
Aku lebih pintar berkata-kata
Alih-alih bersuara
Dan kamu ialah pemenang dari sunyi yang kita lombakan

Suatu hari, di suatu kota turun hujan
Di sana aku membayangkanmu
Mengadah ke langit, berusaha menampung segala airmata;
termasuk airmaamu sendiri

Cinta tidaklah kekal, kekasih
Yang abadi ialah kenangan
Sebab itu aku selalu mengingatmu
Bahkan setelah cinta itu sudah membunuh dirinya sendiri

Kadang aku membayangkan
Sepasang tangan kita akan dapat menghentikan waktu
Menyisakan sedikit jeda untuk kita sia-siakan bersama
Hanya beradu pandang
Tanpa kata-kata
Tanpa suara
Dan hening menggenapi segala keganjilan diri
Mengisi segala kekosongan dan keomongkosongan
Menjadi suara di antara senyap;
yang ada di hati kita masing-masing