Jumat, 15 Juli 2016

Menonton Televisi

Selalu kuingat sorot matamu yang ceria kala menatap layar kaca
Memandangku yang seorang diri di sana
Bibirmu merekah serupa bunga yang selalu ingin kujamah

Aku hanyalah wajah yang kelak akan kau lupakan
Sosok yang hanya kau temui di akhir pekan; tanpa percakapan
Hanya perkataan-perkataan aku seorang
Yang mungkin akan terlupakan kala televisi dimatikan

Kau adalah masa depan
Sementara aku adalah kepingan ingatan yang ditinggalkan oleh waktu
"Tidakkah kau rindu padaku?" tanyamu
Adakah yang lebih dari rindu? Jika ada, itu jawabku
Jika kau rindu, mari bertemu.
Temui aku di hari Sabtu.






----------------------------------------------------------------------------------------

* Puisi ini tiba-tiba terlintas dan ditulis setelah selesai menonton film Sabtu Bersama Bapak.

Minggu, 10 Juli 2016

Membicarakan Cinta

Kamu sering bertanya "Cinta itu seperti apa?"
sementara matamu sibuk menatap gawai

Kamu sering pula bertanya "Apakah ada orang yang benar-benar mencintaiku?"
ketika jemarimu sibuk mengetik kata-kata pada akun sosial mediamu

Kamu tidak akan menemukan apa-apa
Coba singkirkan semua itu dan lihat (si)apa yang ada di depanmu
Mungkin cinta sedang menunggumu lupa pada gawaimu

Selasa, 05 Juli 2016

Merayakan Hari Raya

Takbir yang berkumandang mengingatkanku pada ocehanmu tentang bangun sebelum matahari tinggi
Hari raya selalu menjadi hari yang bingar walau sunyi sedang menguasai kota ini

Orang-orang lalu lalang bersalaman
Pakaian dan senyum terbaik mereka kenakan

Di rumahku tersaji berbagai hidangan kesukaanmu
Opor, rendang dan berbagai kue serta manisan yang dulu sering kau buat
Semua, berbaris manis di meja ruang tamu

Ketika orang-orang datang dengan salam dan ucapan permintaan maaf, aku akan selalu teringat olehmu.
Semoga kamu tenang di sisiNya, aku mendoakanmu selalu.