Selasa, 14 Juni 2016

Tidak Ada Kita Saat Ini

Semua orang adalah dirimu
Cuma aku yang tidak

Setiap orang memiliki senyummu
Hanya aku yang tidak

Aku hanya penonton
Dan kamu adalah tokoh yang ada di seluruh cerita

Lalu bagaimana bisa aku menyebut kata kita
Jika hanya aku yang tidak ada di dalam duniamu

Rabu, 08 Juni 2016

Apa Kabar New York Hari Ini?

Petrikor yang kuhidu ketika gerimis tiba, selalu mengantarkan kesadaranku ke tanah yang jauh
Kepada seseorang yang terasing di dunia yang bingar namun dikuasai kesepian; kamu

Rindu serupa aroma lemon yang menguar dari tubuhmu
Yang selalu membawa ingatanku pada pertemuan yang telah lampu namun tetap segar dikenang walau sudah dimakan waktu

Apa kabar New York Hari Ini?
Lihatlah tanda tanya itu, jarak antara keinginan dan kebodohanku untuk menunggu atau melepaskanmu



----------------------------------------------------------------------------
* Anggap saja puisi ini menggunakan sudut pandang tokoh Cinta yang ditujukan kepada Rangga.
* Puisi ditulis untuk menuntaskan rasa penasaran dan terinspirasi setelah membaca buku puisi Tidak Ada New York Hari Ini. :)

Senin, 06 Juni 2016

Melihat Cermin

sumber: dari sini
Pagi ini kudapati kau berada di dalam cermin kamarku Cermin yang memantulkan segala hal yang merujuk padamu Bayangan-bayangan tentang pertengkaran yang kita tanam di masa silam dan kesedihan-kesedihan yang dituai di masa depan Pada ingatan yang menjejalkan segala hal yang bukan lagi kita Tentang kita yang dikutuk kata-kata Tentang kisah sedih yang pelan-pelan disisipkan dalam sebuah cerita yang menuntut untuk bahagia Aku ingin menemuimu sekali lagi; tetapi nyaliku tidak mampu menyala Perjumpaan denganmu ialah caraku untuk membunuh diriku di masa lalu

Sabtu, 04 Juni 2016

Tidak Ada New York Hari Ini, Sebuah Kesan-Kesan

Sumber: milik pribadi
Tidak ada New York hari ini. Tidak ada New York kemarin. Aku sendiri dan tidak berada di sini. Semua orang adalah orang lain." - Tidak Ada New York Hari Ini

Suara Nicholas Saputra sebagai Rangga terdengar jelas ketika tiap bait dalam buku puisi ini dibacakan. Aan Mansyur berhasil menghadirkan Rangga dalam puisi-puisi yang termuat dalam buku puisi Tidak Ada New York Hari Ini.

Puisi-puisi yang dimuat berdasarkan hasil seleksi 200 puisi yang dibuat oleh Aan Mansyur ini sukses menghadirkan aroma rindu, kesendirian dan penantian-penantian panjang yang menunggu untuk dituntaskan. Sebuah resah yang tak berkesudahan yang mencoba untuk tetap tabah walau menyiksa.

Tentang seseorang yang berada di tanah yang jauh dan merindukan orang yang dicintainya. Tentang waktu yang berjalan semakin jauh namun selalu ingin kembali ke masa lampau. Tentang ingatan-ingatan yang ingin dilupakan namun urung dan tetap dikenang. Tentang Rangga yang selalu mencintai Cinta.

"Tiap kata yang kau ucapkan selalu berarti kapan. Tiap kata yang aku kecupkan melulu berarti akan." - Bahasa Baru.
"Kadang-kadang, kau pikir, lebih mudah mencintai semua orang daripada melupakan satu orang." - Pukul 4 Pagi.

Ketika membaca buku Tidak Ada New York Hari Ini, saya seperti sedang menyusuri jalan-jalan sunyi yang menolak untuk ditapaki namun tetap harus dilewati oleh Rangga. Tiap jalinan kata yang ada, seperti menuntun diri saya untuk melihat seluruh keadaan dari pikiran lelaki itu. Seolah ingin membuat saya memaklumi alasan-alasan mengapa Rangga baru bisa kembali setelah ratusan purnama seperti dalam cerita film Ada Apa Dengan Cinta 2.

"Ada saat kau menemukan cinta adalah umbi-umbian di lemari pendingin. Mereka tiba-tiba bertunas meskipun sudah lama lupa rupa dan aroma tanah." - Di Depan Lemari Pendingin.

Menurut saya, Aan Mansyur telah berhasil menjelma sebagai Rangga.

Puisi-puisi yang ada benar-benar seperti ditulis oleh Rangga. Dan saya hanyut dalam perasaan-perasaan ingin kembali yang selalu menghantui Rangga. Ketika membaca buku puisi ini sayup-sayup saya mendengar lantunan suara Melly Goeslaw menyanyikan lagu Denting. Perasaan resah dan rindu itu tersampaikan dengan jelas

"Aku ingin istirahat mengingatmu, tapi kepalaku sudah jadi kamar tidurmu jauh sebelum aku mengenal namamu." - Aku Ingin Istirahat. 

Saya menutup buku ini dengan perasaan penuh yang menyenangkan. Membaca puisi-puisi di buku ini membuat saya menulis sebuah puisi dari sudut pandang Cinta: Apa kabar New York Hari Ini?



sumber: milik pribadi

Jumat, 03 Juni 2016

Kamus Kecil II

Bahasa Indonesia mengenalkanku pada banyak fakta;
Bahwa resah sering membuat orang mendesah
Bahwa menyayangi sering diucapkan oleh kekasih yang ingin menggerayangi
Bahwa pujangga menyukai kata aku dan kau
Bahwa perempuan suka diajak ke KUA

Perempuan di kota tak mempan dirayu hanya dengan kata-kata
Biasanya mereka suka tanpa melihat suku; seringnya karena saku

Bahasa Indonesiaku yang lucu mengenalkanku pada ironi
Bahwa orang-orang besar sering bersikap kasar dan tak sabar
Bahwa orang kaya sering dikata-katai monyet
Bahwa rindu akan dibarengi dengan perasaan sendu

Bahasa Indonesia memiliki banyak peribahasa, dan tentu saja perihbahasa
Misalnya;
Sepandai-pandainya aku mencintaimu, pasti kamu akan jatuh juga pada cinta yang lain.



Jakarta, 21 Maret 2015