Selasa, 17 Mei 2016

Kau dan Gelas Kopi Ketujuh

Senyaman pagi
Sepanas siang
Seteduh sore
Sedingin malam
Kau ialah waktu yang tak perlu disebutkan

Gelas ketujuh dan aroma kenangan masih menguar di udara; sekental kopi yang menagih disesap berkali-kali
Pernah suatu kali aku bertanya, lebih kental manakah; secangkir kopi atau kenangan yang keduanya pahit?
Rindu, jawabmu.

Sementara rindu seperti matahari yang terbit di timur dan aku menunggumu di kejauhan barat.
Selalu telat waktu dan datang ketika gelap menyergap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar