Matamu ialah lapangan, tempat ingatanku melangkahkan kaki-kakinya yang pendek namun kuat
Di sana, dulu sekali pernah ada aku yang berkuasa
Namun tak kuasa bertahan lama di sana
Hatimu ialah ladang, tempat hatiku memanen buah kebahagian
Di sana, kutaburkan banyak bibit cinta
Namun lupa, ketika waktunya hanya duka yang tersisa
Pikiranmu ialah laut, tempat aku menenggelamkan diri
Di sana, ada kehidupan yang menghidupkan
Namun terlalu lama aku di sana, dan tenggelam
Malam ini, ketika aku memejamkan mata, mengenangmu
Dalam pikiran aku merindukan suatu pagi di sebuah taman
Bukan merindukanmu
Aku merindukan sebuah kisah;
Sebuah lapangan yang ingin kakiku jejaki
Sebuah ladang yang ingin kutanami
Sebuah laut yang ingin kuselami
Tentu saja, semua yang baru
Mengingatmu, aku merindukan suatu pagi yang baru di sebuah taman yang baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar