Aku tak pernah paham dengan penyair yang berkali-kali patah hati
Dia mencinta, terluka, dan kembali mencintai untuk memetik luka
Dari tiap patahan hatinya menetes kata-kata lalu menjelma menjadi puisi;
yang meraungkan segala duka
Sesekali aku melihatnya bahagia, bunga tumbuh subur di halaman hatinya.
Kata-kata berbau harum meruak, menusuk hidungku
Segala metafora indah tersaji di sana
Ayahku pernah berkata, segala yang telalu berlebihan biasanya akan berakhir tidak menyenangkan
Suatu hari, di kejauhan sana aku melihat penyair itu duduk di bawah pohon dengan segelas kopi di sampingnya
Saat itu musim semi
Tapi aku tak melihat satu pun bunga yang tersisa di dirinya
Kulihat dia menangkupkan tangannya di dada, menampung segala kesedihan yang menetes di sana
Lalu ditanamkannya ke lubang yang sejak semalam digali
Kemudian penyair itu menuangkan kopinya
Berbulan-bulan kemudian dia memanen kata-kata yang menjelma dalam buku sajak
"Kesedihan tetap membuatku hidup."
Taman Aksara
Jika ingin menjadi penulis. Menulislah, sebab tidak ada yang akan bisa menjadi penulis tanpa pernah menulis apa pun.
Sabtu, 29 Juli 2017
Rabu, 15 Februari 2017
Aku Ingin Pulang
Aku ingin kembali pulang dan berada di dekatmu
Aku rindu
Pada cerita yang kita haburkan
hingga waktu tiba-tiba sudah menjadi pagi
Jelang petang seperti biasa
Suara penyiar radio kesukaanmu selalu kudengarkan
Sesekali juga suaramu
Bersahutan dengan bunyi klakson kendaraan yang tak lelah menyalak
Kesabaran sudah di batas tenggorokan
Aku ingin segera pulang dan menemuimu
Berbincang tentang banyak hal
Tentang lagu-lagu terbaru yang masih asing di telinga
Buku-buku bagus yang luput dari perbincangan
Pameran-pameran seni yang hanya didatangi oleh orang-orang yang sama
Aku hanya ingin pulang lalu memelukmu
Aku rindu
Pada cerita yang kita haburkan
hingga waktu tiba-tiba sudah menjadi pagi
Jelang petang seperti biasa
Suara penyiar radio kesukaanmu selalu kudengarkan
Sesekali juga suaramu
Bersahutan dengan bunyi klakson kendaraan yang tak lelah menyalak
Kesabaran sudah di batas tenggorokan
Aku ingin segera pulang dan menemuimu
Berbincang tentang banyak hal
Tentang lagu-lagu terbaru yang masih asing di telinga
Buku-buku bagus yang luput dari perbincangan
Pameran-pameran seni yang hanya didatangi oleh orang-orang yang sama
Aku hanya ingin pulang lalu memelukmu
Selasa, 24 Januari 2017
Kamis, 22 Desember 2016
Aku Kangen
Sebelum sapa diterjemahkan sebagai perpisahan
Sebelum senyum kau baca sebagai dusta terpendam
Sebelum...
Sebelum...
Sebelum udara mengabarkan duka
Sebelum jejak langkahmu hilang dihempas gerimis
Sebelum kata menjadi tiada
Sebelum wangi tubuhmu kulupa
Sebelum suaramu asing di telinga
Sebelum tatap tak lagi bersua
Sebelum...
Sebelum...
Sebelum tangis ini pecah, aku ingin berkata;
aku, kangen.
Sebelum senyum kau baca sebagai dusta terpendam
Sebelum...
Sebelum...
Sebelum udara mengabarkan duka
Sebelum jejak langkahmu hilang dihempas gerimis
Sebelum kata menjadi tiada
Sebelum wangi tubuhmu kulupa
Sebelum suaramu asing di telinga
Sebelum tatap tak lagi bersua
Sebelum...
Sebelum...
Sebelum tangis ini pecah, aku ingin berkata;
aku, kangen.
Senin, 19 Desember 2016
Suatu Pagi Ketika Aku Bangun Pagi
Aku tersesat di kota yang tak lagi kukenali
Kota yang mendadak jadi hutan yang rimbun oleh dusta
Orang-orang berjalan mengekori waktu
Kata, menjadi benda yang tak berharga
Bising
Aku memikirkanmu di antara banyak suara
Orang-orang sibuk mencari muka yang entah ditinggal di mana
Orang-orang mengatakan tidak pada korupsi namun tangannya sibuk menghitung uang pungli
Setiap hari aku bertemu begitu banyak orang yang memakai topeng bahagia
Senyum yang dipaksakan
dan
Aku lelah
Aku ingin mendengar suara nyanyianmu yang tak merdu
Setidaknya itu lebih baik daripada yang diucapkan oleh orang-orang itu
Mulut-mulut yang fasih melafalkan ayat suci itu pun fasih menguntai cacian
Aku pikir kota ini perlu mengenalmu
Agar mereka tau
Bahwa orang-orang di kota ini lupa
Bagaimana cara saling mencintai
Kota yang mendadak jadi hutan yang rimbun oleh dusta
Orang-orang berjalan mengekori waktu
Kata, menjadi benda yang tak berharga
Bising
Aku memikirkanmu di antara banyak suara
Orang-orang sibuk mencari muka yang entah ditinggal di mana
Orang-orang mengatakan tidak pada korupsi namun tangannya sibuk menghitung uang pungli
Setiap hari aku bertemu begitu banyak orang yang memakai topeng bahagia
Senyum yang dipaksakan
dan
Aku lelah
Aku ingin mendengar suara nyanyianmu yang tak merdu
Setidaknya itu lebih baik daripada yang diucapkan oleh orang-orang itu
Mulut-mulut yang fasih melafalkan ayat suci itu pun fasih menguntai cacian
Aku pikir kota ini perlu mengenalmu
Agar mereka tau
Bahwa orang-orang di kota ini lupa
Bagaimana cara saling mencintai
Langganan:
Postingan (Atom)