Senin, 19 Desember 2016

Suatu Pagi Ketika Aku Bangun Pagi

Aku tersesat di kota yang tak lagi kukenali
Kota yang mendadak jadi hutan yang rimbun oleh dusta

Orang-orang berjalan mengekori waktu
Kata, menjadi benda yang tak berharga

Bising
Aku memikirkanmu di antara banyak suara

Orang-orang sibuk mencari muka yang entah ditinggal di mana
Orang-orang mengatakan tidak pada korupsi namun tangannya sibuk menghitung uang pungli

Setiap hari aku bertemu begitu banyak orang yang memakai topeng bahagia
Senyum yang dipaksakan
dan
Aku lelah

Aku ingin mendengar suara nyanyianmu yang tak merdu
Setidaknya itu lebih baik daripada yang diucapkan oleh orang-orang itu
Mulut-mulut yang fasih melafalkan ayat suci itu pun fasih menguntai cacian

Aku pikir kota ini perlu mengenalmu
Agar mereka tau
Bahwa orang-orang di kota ini lupa
Bagaimana cara saling mencintai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar