Rabu, 28 Agustus 2013

Kepada Perempuan Pertamaku

Tahukah kamu, bahwa aku masih mengingatmu?
Senyummu, ialah hal yang tak akan pernah lenyap dan lesap di pikiranku.

Katamu dulu, setiap manusia memiliki memori yang terbatas
Apa yang terjadi di masa lalu akan terlupa pelan-pelan, dan kenangannya akan memudar perlahan
Dengan pasti, tanpa disadari

Kepada perempuan pertamaku
Mungkin kamu sudah lupa, pada senja di pinggir jalan tempo dulu
Ketika kita saling berdiri dalam diam
Menunggu datangnya bis umum yang akan mengantarmu pulang
Lalu sebuah kalimat terucapkan dari lidahku yang bergetar dan tubuhku yang keringatan

"Saya menyukaimu. Bukan oleh kecantikanmu, sebab kamu tidaklah cantik. Bukan oleh kebaikanmu, sebab ada yang lebih baik darimu. Hanya saja, saya menyukaimu, bukan kepada yang lain."

Mungkin kamu lupa, pada kata yang menjadi awal dari kita
Menjadi kait yang mengikat janji yang aku ucapkan
Untuk menjaga senyummu terus terkembang dan mengembang

Aku masih jelas mengingatmu
Sebab, kuletakkan ingatan itu di dadaku
Dalam sebuah ruang di salah satu bilik jantungku
Agar tiap kali aku menghirup udara, kau selalu terkenang

Maka itu, biarkan aku mengingatmu
Dalam sebuah ruang yang tak pernah ada tanda tanya atau celah untuk melupakanmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar