Rabu, 12 Maret 2014

Menanti Peri

“Setiap hujan turun, akan ada peri yang turun dari kahyangan untuk menemani orang-orang yang hatinya resah dan kesepian.”

Aku teringat akan cerita itu, yang selalu Bapak ceritakan kepadaku tiap malam saat aku masih kanak hingga sepenuhnya menjadi dewasa.

“Kalau lagi hujan, dan kamu tidak sengaja hujan-hujanan, mungkin aja nanti kamu akan bertemu peri. Tapi jaga pandanganmu, jangan terlalu lama menatapnya, jika tidak peri itu akan mengambil matamu.”

Aku hafal cerita itu, tapi tidak pernah paham maksud cerita di kalimat terakhir.

Hujan turun sejak siang tadi, dan belum juga berhenti hingga kini. Bosan, lalu aku memutuskan untuk keluar dan berjalan-jalan ke daerah sekitar perumahan. Langkahku terhenti di depan sebuah pertigaan jalan.

Aku melihatnya seorang lelaki yang berdiri di tengah hujan. Kepala dan tangannya menengadah ke arah langit, seolah ingin menampung seluruh rintik hujan ke dalam telapak tangannya.

“Apa yang sedang kamu lakukan?”

“Menunggu peri.”


Lalu tubuhku bergetar ngilu dan ketakutan, saat menyadari kedua mata lelaki itu tidak ada di tempat yang semestinya.


:: Sketsa merupakan karya @i_am_boa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar