Jika ingin menjadi penulis. Menulislah, sebab tidak ada yang akan bisa menjadi penulis tanpa pernah menulis apa pun.
Minggu, 24 Juli 2016
Jumat, 15 Juli 2016
Menonton Televisi

Memandangku yang seorang diri di sana
Bibirmu merekah serupa bunga yang selalu ingin kujamah
Aku hanyalah wajah yang kelak akan kau lupakan
Sosok yang hanya kau temui di akhir pekan; tanpa percakapan
Hanya perkataan-perkataan aku seorang
Yang mungkin akan terlupakan kala televisi dimatikan
Kau adalah masa depan
Sementara aku adalah kepingan ingatan yang ditinggalkan oleh waktu
"Tidakkah kau rindu padaku?" tanyamu
Adakah yang lebih dari rindu? Jika ada, itu jawabku
Jika kau rindu, mari bertemu.
Temui aku di hari Sabtu.
----------------------------------------------------------------------------------------
* Puisi ini tiba-tiba terlintas dan ditulis setelah selesai menonton film Sabtu Bersama Bapak.
Minggu, 10 Juli 2016
Membicarakan Cinta
Kamu sering bertanya "Cinta itu seperti apa?"
sementara matamu sibuk menatap gawai
Kamu sering pula bertanya "Apakah ada orang yang benar-benar mencintaiku?"
ketika jemarimu sibuk mengetik kata-kata pada akun sosial mediamu
Kamu tidak akan menemukan apa-apa
Coba singkirkan semua itu dan lihat (si)apa yang ada di depanmu
Mungkin cinta sedang menunggumu lupa pada gawaimu
sementara matamu sibuk menatap gawai
Kamu sering pula bertanya "Apakah ada orang yang benar-benar mencintaiku?"
ketika jemarimu sibuk mengetik kata-kata pada akun sosial mediamu
Kamu tidak akan menemukan apa-apa
Coba singkirkan semua itu dan lihat (si)apa yang ada di depanmu
Mungkin cinta sedang menunggumu lupa pada gawaimu
Selasa, 05 Juli 2016
Merayakan Hari Raya
Takbir yang berkumandang mengingatkanku pada ocehanmu tentang bangun sebelum matahari tinggi
Hari raya selalu menjadi hari yang bingar walau sunyi sedang menguasai kota ini
Orang-orang lalu lalang bersalaman
Pakaian dan senyum terbaik mereka kenakan
Di rumahku tersaji berbagai hidangan kesukaanmu
Opor, rendang dan berbagai kue serta manisan yang dulu sering kau buat
Semua, berbaris manis di meja ruang tamu
Ketika orang-orang datang dengan salam dan ucapan permintaan maaf, aku akan selalu teringat olehmu.
Semoga kamu tenang di sisiNya, aku mendoakanmu selalu.
Hari raya selalu menjadi hari yang bingar walau sunyi sedang menguasai kota ini
Orang-orang lalu lalang bersalaman
Pakaian dan senyum terbaik mereka kenakan
Di rumahku tersaji berbagai hidangan kesukaanmu
Opor, rendang dan berbagai kue serta manisan yang dulu sering kau buat
Semua, berbaris manis di meja ruang tamu
Ketika orang-orang datang dengan salam dan ucapan permintaan maaf, aku akan selalu teringat olehmu.
Semoga kamu tenang di sisiNya, aku mendoakanmu selalu.
Langganan:
Postingan (Atom)