Rabu, 25 Januari 2012

Sah

"Tak ada yang pernah tahu seperti apa masa depan yang akan kita pijak nanti. Waktu terlalu liat untuk kita ikat. Janji-janji yang pernah kita bangun tak lagi berdiri, dia telah hancur dirobohkan paksa oleh masa."

Andien berdiri tegap, tangannya memegang erat tungkai payung melindunginya dari terik matahari. "Kita hanya bisa berjanji dan membangun harapan. Tapi masa depan yang kita pijak adalah kenyataan. Aku nggak pernah menyesal pernah menjadi milikmu. Terima kasih, Andri," ucap Andien menabur bunga di atas nisan mantan kekasihnya, yang juga sahabatnya.

Tak ada penyesalan atas apa yang sudah diikhlaskan. Masa lalu yang indah tak pernah mati. Akan selalu hidup dalam kenangan. Namun kenangan hanyalah sebuah kenangan, berdamai dengan masa lalu akan membuat diri menjadi tetap memijak kenyataan.

"Kamu nggak perlu khawatir dengan keadaanku. Aku baik-baik saja. Kamu tenang saja disana. Sebab sahabat kita yang lain, Kevin, akan melindungiku seperti halnya dirimu yang selalu melindungiku. Ya, mulai hari ini aku sudah sah menjadi Nyonya Kevin."

Andien menutup percakapannya dengan doa, kemudian dia berjalan keluar dari tempat pemakaman. Di ujung jalan Kevin sudah menunggu istrinya, dengan senyum tulus penuh pengertian.

4 komentar: