Bagaimana rasanya berada di ambang dunia? Tiga hari-seperti yang diceritakan mama-dalam keadaan tanpa pijakan. Mengawang di alam bawah sadar, menggurat nyawa yang bimbang ; ingin pergi atau kembali.
Alhamdulillah, sepuluh tahun sejak hari itu aku masih bisa beraktifitas normal, dapat berjalan, berlari dan berolahraga seperti sebelumnya. Tak terbayangkan bukan oleh kamu?
Ya, begitulah. Untuk aku sepuluh tahun yang lalu, ketika kamu baca ini hanya ada beberapa pesan dari dirimu ini. Jagalah kesehatan, aku yang sekarang terus berusaha menjaga kesehatan diriku-dirimu juga. Jangan sampai tiga hari tanpa kesadaran itu akan terulang. Terlalu banyak air mata yang mama, papa dan keluarga lainnya yang diciptakan di masa tiga hari koma itu karena kecerobohan tidak menjaga kesehatan.
Lalu yang terakhir, tetaplah menjadi dirimu sendiri. Tetap berpijak dengan apa yang kamu yakini, namun tetap menjadi pendengar yang baik bagi siapapun.
Untukku sepuluh tahun yang lalu, terakhir pesanku, jaga terus senyum orang disekitarmu yang selalu menyayangimu,
tertanda dirimu di sepuluh tahun yang akan mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar