Selasa, 25 September 2012

Kamu Selalu Ada

Hujan turun dengan deras, bersama kilatan-kilatan petir, sore ini aku terkurung dalam kamar. Tak banyak yang dapat kulakukan ketika hujan kecuali berdiam diri, walau terkadang jemari iseng mencoret-coretkan aksara dalam lembaran kertas kosong.

Hai, kamu apa kabar
Melupakanmu sangatlah tidak mudah
Walau kini aku tak tahu dimana kamu berada, hatiku selalu mengatakan bahwa kamu baik-baik saja

Hari ini sedang hujan, dan seperti biasa, aku selalu mengingatmu
Tetangmu selalu mengalir deras dalam ingatanku kala hujan turun dengan buasnya
Hujan dan kenangan tentangmu selalu melekat dalam ingatan dan tak terpisahkan

Aku tak pernah menolak keberadaanmu dalam pikiranku
Tentangmu selalu menyenangkan untuk dikenang
Walau terkadang, aku tak mengerti mengapa aku tak bisa melupakanmu

Sudahlah, sekarang mari nikmati saja hujan yang turun sore ini
Dengarkan saja, alunan nada yang dihasilkan oleh deru yang kamu gemari
Dan rasakan ketenangan dan keheningan yang ditawarkan oleh keriuhan saat hujan turun

Aku tersenyum saat kembali saat membaca kembali tulisanku. Tulisan yang isinya hampir selalu sama kala aku menulisnya ketika keadaan di luar sedang hujan. Tulisan tentang lelaki yang dulu kucintai. Lelaki yang dulu sangat menyukai hujan.

Aku meletakkan pena dan menutup buku tersebut. Lalu jemariku dengan lihai memegang sebuah bingkai foto yang ada di atas meja. Bingkai yang berisi foto lelaki itu, lelaki pecinta hujan yang selalu menjadi subjek yang kutuliskan.

"Semoga kamu baik-baik saja di Surga. Semoga disana juga turun hujan, sehingga kamu dapat tersenyum paling indah," ucapku pada mantan kekasih yang sudah tenang di alam sana.

I can see you, if you're not with me
I can say to myself, if you're okay
I can feel you, if you're not with me
I can reach you myself, you show me the way

Bondan - Not With Me

Tidak ada komentar:

Posting Komentar