Senin, 16 Desember 2013

Ditinggalkan Untuk Menyusul

Waktu berjalan, dan akan tetap seperti itu. Tak peduli aku, kamu atau pun kita berhenti sejenak atau berjalan pelan, waktu akan tetap berjalan dengan caranya dan jalurnya sendiri. Layaknya sebuah kereta yang  memiliki jalur sendiri, bedanya tak ada yang bisa menghentikannya.

Seperti yang sudah terjadi, kini, tahun akan segera berganti lagi. Dan aku pun akan selalu mengatakan, waktu yang berjalan terlalu cepat, sementara para sahabat berkata kepadaku bahwa aku yang terlalu lambat. Ya, kadang dalam beberapa hal segalanya perlu dinikmati, termasuk waktu. Bukan untuk terlalu bersantai dan bermalas-malasan, tapi untuk sekedar berhenti sejenak, mengambil nafas agar tak mati dalam rutinitas yang pasti akan membosankan bila tak diberi jeda.

Tahun ini aku ditinggalkan oleh banyak teman dan beberapa sahabat dalam hal pendidikan. Satu per satu mereka sudah menyelesaikan dan akan segera menyelesaikan studinya tahun ini. Sementara aku, baru saja akan memulainya. Ditinggalkan? Mungkin itu yang terasa, bila sisi melankolis dalam diriku muncul ke permukaan dan membuat pikiranku berpikir akan hal-hal yang terlalu mengedepankan perasaan.

"Kapan skripsi lo beres?" Kalimat itu adalah hal yang sering ditanyakan ketika bertemu kembali orang-orang yang meninggalkanku, dan biasanya aku hanya menjawab: "Tenang aja, gua akan baik-baik aja walau telat juga." Mungkin kalimat itu akan terdengar sebagai defense paling dasar yang dilakukan oleh orang dengan posisi terpojok, seperti aku.

Setiap orang memiliki alasan atas apa yang dilakukan, begitu pun aku. Bukan untuk bermalas-malasan dan membuang waktu saja, aku menikmati waktu. Mengendurkan pikiranku agar menjauh sejenak dari tumpukan buku, jurnal dan kajian-kajian teori.

Seorang sahabat yang paling paham dengan pola pikirku pernah berkata, "Tenang aja, lo ga sendirian, gua juga bakal telat kok," ucapnya dengan tawa meledek dan aroma tembakau yang menguar dari mulutnya.

Dia benar, dan memang faktanya dia memang akan telat, dengan alasan yang berbeda tentunya.

Banyak teman yang meninggalkanku, namun beruntung ada beberapa sahabat yang masih sudi berbalik dan sekedar menyatakan dukungannya: "Kalau butuh bantuan nyari data dan ngolahnya, kabarin aja." Dan bagiku, saat ini aku sedang ditinggalkan untuk menyusul mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar