Jumat, 27 Januari 2012

Soto Koya

Malam akan pergi sesaat lagi, menjadi pertanda pagi akan datang. Gelap langit masih menggulita di pandangan Rama. Dari beranda apartemennya di menatap ke bawah, melihat lampu ibukota masih bersinar terang menghidupi kota yang tak pernah tertidur ini.

Dilihatnya jam yang bertengger di dinding kamarnya. Waktu sudah menunjukkan pukul satu pagi. Lalu dari perutnya tetiba berbunyi suara merdu, cacing-cacingnya menuntut untuk diberikan pangan.

Rama mengelus perutnya. Bergegas dia ke arah dapur. Menghidupkan kompor, memasukkan air ke dalam panci dan membuka kotak rahasia di dapurnya. Kota berisi pangan kesukaannya, mie instan rasa soto koya. Dimasukkannya mie istan itu kedalam air yang sudah mendidih di dalam panci. Rama memasak mie instan itu dengan cepat, karena dirinya sudah terbiasa melakukan hal itu.

Setelah beberapa menit, mie instan rasa soto koya itu pun siap untuk disantap. Makan di saat pergantian hari selalu menjadi kebiasaan tersendiri bagi Rama. Jam makan malamnya selalu mundur jauh.

Ketika Rama mencium bau soto koya yang mengepul dari mangkuk yang di genggamnya, pikiran tetiba berlari pada sebuah kisah di masa lalunya. Kisah yang tak akan pernah dilupakan oleh Rama. 'Tragedi Soto Koya' begitulah Rama menyebut kisah itu.

Seraya menyuap makanan di tangannya, Rama tersenyum sendiri mengingat kejadia 'Tragedi Soto Koya' yang terjadi dua tahun yang lalu. Sebuah tragedi yang justru disyukuri olehnya. Tragedi yang melibatkan dirinya dengan seorang wanita bernama Raisa. Berkat Soto Koya lah dirinya berkenalan dengan Raisa dengan cara tidak biasa ; sebuah pertengakaran.

Raisa adalah teman satu kelompoknya saat menjalani tugas KKN dari kampus. Sebelumnya Rama tak pernah mengenal Raisa, dia satu kelompok dengan Raisa akibat kecuekkannya sendiri. Akibat Rama terlalu cuek dengan tidak memikirkan KKN, dia tidak punya kelompok sendirian, sehingga pihak universitas memasukkan namanya dengan keolmpok lain yang kekurangan anggota. Disanalah dia mengenal Raisa. Namun hal sebenarnya yang membuat Rama mengenal Raisa lebih jauh adalah berkat mie instan rasa soto koya. Saat akan membeli bahan makanan untuk satu kelompok, Raisa dan Rama yang mendapat tugas untuk berbelanja, dan Rama membeli banyak mie instan rasa soto koya -rasa kesukaannya. Sementara Raisa memaksa untuk membeli mie instan rasa mie goreng -katanha lebih banyak yang suka. Sejak itulah mereka sering terlibat pertengkaran-pertengkaran sepele yang membuat mereka menjadi lebih dekat.

Rama tersenyum puas saat isi mangkuk ditangannya sudah tandas. Tersenyum pula akibat mengingat kejadian itu. Berkat mie instan rasa soto koya lah dirinya berkenalan dengan Raisa yang kini menjadi istrinya.

Lampu dihidupkan, Raisa keluar dari dalam kamar dengan mata mengantuk, "Kamu bikin mie instan rasa soto koya lagi ya, Sayang?" ucap Raisa dari arah dapur. Lalu dia berjalan menuju ruang tengah. Duduk disamping Rama.

"Iya, Sayang. Sepertinya kita harus berterima kasih dengan orang yang sudah membuat mie instan rasa soto koya, sebab berkat orang itu, kita jadi seperti ini," ucap Rama tersenyum kecil seraya mencium ubun-ubun kepala Raisa.

1 komentar: