Rabu, 05 Februari 2014

Hikayat Hidup Dona


Di suatu malam yang senyap, terdengar sayup-sayup suara jangkrik dari lapangan kosong penuh semak-semak, di kejauhan, ada sepasang manusia yang duduk berhadapan dalam diam, namun saling menorehkan kesedihan.

“Itu keputusanmu?” ucap Landu memecahkan keheningan. Suara yang akhirnya memberikan bukti bahwa di sana masih ada manusia yang hidup.

Dona mengangguk mantap. Matanya dengan tegas menatap kekasihnya yang sudah menjadi mantan beberapa menit yang lalu.

“Kenapa?” tanya Landu kembali meminta penjelasan, hal yang sudah pernah diucapkan sebelumnya oleh Dona ketika mengutarakan niatnya untuk berpisah. “Kamu sudah tidak mencintaiku lagi?”

Dona menggeleng.

“Lalu kenapa?”

Dona diam–menahan diri–tak menjawab satu pun pertanyaan Landu, pemuda desa yang paling keren.

“Aku sangat mencintaimu, Dona,” ucap Landu seraya memegang tangan kekasihnya yang sudah menjadi mantan itu. “Aku ingin menikahimu.”

Dona menarik tangannya dengan keras, sekeras raut wajahnya sekarang. “KALAU GITU KERJA!! HIDUP GA CUKUP DENGAN CINTA DOANG!”

Landu, pemuda pengangguran paling keren di desa ini diam menahan malu. Matanya hanya mampu menatap mantan kekasihnya itu meninggalkannya.

1 komentar: