Selasa, 25 November 2014

Menunggu

Seorang lelaki muda duduk di sebuah bangku taman. Sejak tadi dia sibuk melihat pergelangan tangannya yang dilingkari oleh jam. Sudah hampir 1 jam dia menunggu kekasihnya yang tak kunjung datang.

Malam ini adalah malam minggu, dan seperti layaknya pasangan kekasih pada umumnya, lelaki muda itu dan kekasihnya sudah mengatur janji untuk bertemu di taman ini.

Lelaki muda itu berdiri, dan berjalan mondar mandir mengitari bangku taman, kekasihnya tak kunjung datang. Bayang-bayang batal berkencan sudah mampir dibenaknya dan membuatnya semakin gelisah.

“Belum juga datang, Roy?” tanya seorang perempuan dengan make up tebal dengan sanggul tebal di belakang kepalanya.

Roy mendongak ke arah seberang. “Belum, Madame Marrie,” ucapnya lemah.

“Mungkin di ruang depan masih banyak tamu, dan tuan besar belum atau tidak pergi berkencan dengan nyonya besar malam ini.”

“Iya mungkin.”

“Kamu tidak ingin melihatnya?” tanya Madame Marrie.

“Ingin, tapi....” Roy mengerling ke arah samping.

Madame Marrie mengangguk paham saat melihat Tuan Leo sedang tertidur. Roy tidak bisa lewat, jika itu dilakukan, maka Tuan Roy yang pemarah akan terbangun. Ketika hal itu terjadi, hal yang tidak mengenakkan akan terjadi.

“Baiklah, biar aku saja yang melihatnya,” ucap Madame Marrie meninggalkan bingkai lukisannya dan berpindah dari satu bingkai ke bingkai lainnya hingga akhirnya dia sampai di beberapa bingkai foto yang dapat melihat ke ruang tengah.

“Lukisan yang bagus. Cantik,” gumam seorang lelaki saat memperhatikan dengan detail tubuh kekasih Roy tersebut. “Siapa dia?”


“Kekasih almarhum anakku,” ucap tuan besar kepada lelaki yang merupakan temannya sesama kolektor lukisan.

4 komentar:

  1. Ihhh yang ini mah sukakkkk :)))

    dibenaknya << Danis, bener ini disambung? :-|

    BalasHapus
    Balasan
    1. Err.. itu kayaknya typo Mbak. :)) kok masih aja luput yah. :|

      Hapus
  2. Sumpah, blom ketangkep ide ceritanya. Kaciaan deh ci makbunbun.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Belum ketangkep ide ceritanya ya, Mbak? Mungkin masih perlu dikembangin lagi. Makasi sudah baca :D

      Hapus